BREAKING

Friday, 8 August 2014

Ini yang Membedakan Antara Orang Kaya dengan Anda

Steve Siebold mengaku menghabiskan hampir 3 dekade hidupnya mewawancarai banyak orang kaya di seluruh dunia. Ia menemukan bahwa mereka cenderung berbagi kemiripan. Yang mana kemudian ia tulis ke dalam sebuah buku “How Rich People Think” yang berisi tentang pola pikir yang membedakan antara orang kaya dengan orang rata-rata. Di buku ini, ia menunjuk sejumlah opini yang menurut kami menarik untuk jadi bahan evaluasi kita semua. Berikut di antaranya:



Orang kaya percaya bahwa kemiskinan adalah akar dari segala kejahatan, sementara rata-rata berpikir UANG adalah akar dari segala kejahatan.
Menurut Siebold, ada rasa malu tertentu yang datang bersama dengan “menjadi kaya” di komunitas berpenghasilan rendah. Rata-rata mereka telah dicuci otak untuk percaya bahwa orang-orang jadi kaya hanya karena beruntung atau tidak jujur. Sementara orang yang benar-benar kaya tahu bahwa meski memiliki uang tidak menjamin kebahagiaan, hal ini membuat hidup Anda lebih mudah dan lebih menyenangkan.
Ini yang Membedakan Antara Orang Kaya dengan Anda [Studentpreneur].

Orang kaya merasa harus bertindak, sementara rata-rata menunggu lotere.
Pahlawan yang ditunggu masyarakat rata-rata adalah Tuhan, pemerintah, bos, atau pasangan mereka. Ketika mereka sedang menunggu untuk memilih nomor yang tepat dan berdoa untuk kemakmuran, orang-orang kaya mengubah nasib mereka dengan bertindak.

Orang kaya merasa penting untuk memperoleh pengetahuan khusus, sementara orang biasa berpikir bahwa jalan menuju kekayaan butuh pendidikan formal.
Banyak pemain kelas dunia memiliki sedikit pendidikan formal. Mereka mengumpulkan kekayaan mereka melalui serangkaian akuisisi dan penjualan yang datangnya dari pengetahuan khusus. Sementara itu, orang biasa yakin bahwa gelar master dan doktor adalah cara untuk mencapai kekayaan.

Orang kaya bermimpi akan masa depan, sementara orang biasa merindukan kebahagiaan mereka di masa lalu.
Orang-orang yang percaya hari-hari terbaik mereka sudah lewat jarang sekali kaya, dan seringkali berjuang dengan ketidakbahagiaan dan depresi. Sedangkan orang kaya berani bertaruh pada diri mereka sendiri dan proyek impian, tujuan, dan ide-ide masa depan yang tidak diketahui.

Orang kaya mengikuti gairah mereka, sementara rata-rata mendapatkan uang melakukan hal-hal yang tidak mereka cintai.
Pekerja kelas menengah mengambil pekerjaan yang tidak mereka nikmati karena mereka membutuhkan uang, dan mereka telah dilatih di sekolah, dan dikondisikan oleh masyarakat untuk hidup di dunia yang berpikiran linear. Orang kaya melakukan apa yang mereka sukai dan menemukan cara untuk mendapatkan pendapatan darinya.

Orang kaya siap menghadapi tantangan, sementara orang biasa menetapkan harapan rendah sehingga mereka tidak akan pernah kecewa.
Psikolog dan ahli kesehatan mental sering menyarankan orang untuk menetapkan harapan yang rendah bagi kehidupan mereka untuk memastikan mereka tidak kecewa. Akan tetapi, tidak ada yang akan pernah menjadi kaya dan hidup sesuai impian mereka tanpa adanya pengharapan yang besar.

Orang kaya lebih suka dididik daripada dihibur, sementara orang biasa lebih suka dihibur daripada dididik.
Sementara orang kaya tidak berinvestasi melalui pendidikan formal, mereka menghargai pentingnya belajar selama dan setelah kuliah selesai. Ketika masuk ke rumah mereka, satu hal yang mungkin akan Anda temukan adalah perpustakaan yang luas berisi buku-buku yang akan mendidik mereka tentang cara menjadi lebih sukses. Sedangkan kelas menengah membaca novel, tabloid, dan majalah hiburan.

Orang kaya fokus untuk menghasilkan, sementara rata-rata akan fokus pada menabung.
Siebold berteori bahwa orang kaya fokus pada apa yang akan mereka peroleh dengan mengambil risiko, bukan hanya menyimpan apa yang mereka miliki. Mereka ahli memfokuskan energi dan mental mereka pada uang besar.

Orang kaya tahu mereka harus mengambil risiko, sementara rata-rata bermain aman dengan uang.
Semakin kaya adalah semboyan dari orang kaya. Setiap investor akan kehilangan uang pada setiap kesempatan, tetapi mereka tahu bahwa apapun yang terjadi, mereka akan selalu menghasilkan lebih banyak. Itu sebabnya, orang-orang seperti Donald Trump pergi dari orang kaya menjadi orang miskin dengan hutang $9 miliar dan kembali bahkan lebih kaya dari sebelumnya.

Orang kaya menemukan kenyamanan dalam ketidakpastian, sementara orang biasa ingin menjadi nyaman.
Kenyamanan fisik, psikologis, dan emosional adalah tujuan utama dari pola pikir kelas menengah. Sedangkan orang kaya belajar sejak awal bahwa menjadi seorang orang kaya tidak mudah. Mereka belajar untuk menemukan kenyamanan justru ketika beroperasi dalam keadaan ketidakpastian.

 
Copyright © 2013 Perubahan
Design by FBTemplates | BTT